MUTU LAYANAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(Studi Korelasi
antara Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dan Partisipasi Komite dengan Mutu
Layanan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Tebing Tinggi)
ARTIKEL
Diajukan untuk Memenuhi
Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan
Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan
Oleh
Indra Oktaviro
NPM. A2k009247
PROGRAM STUDI
MAGISTER
MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2011
Judul : MUTU LAYANAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
(Studi Korelasi antara
Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dan Partisipasi Komite dengan Mutu Layanan
Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Tebing Tinggi)
Nama :Indra Oktaviro/NPM. A2k009247
Prodi : MMP UNIB
ABSTRACT
THE SCHOOL QUALITY
SERVICES
(Studying The
Correlation The Head Master Profesional Ability And The School Committees Participation To The High School
Quality Services In Tebing Tinggi District)
Idra
Oktaviro
The
objective of research is to find out the high school quality services as a
studying the correlation between the head master professional ability and
school committees participation to the high school quality services in Tebing
Tinggi district at Empat Lawang region.
The population of the research were 23 teachers. The
method of this research was survey by using correlation approach and the sample
of this research was one hundred seven teachers and there were taken by using
stratified proportional random sampling technique. The data were collected by
using a set of questionnaires. The data were analyzed by using descriptive and
inferential statistics. The results show that, there was a positive correlation
between . The Head Masters
Professional Ability to The High School Quality Services. Second, the was a positive correlation between The School
Commitees Participation to the High School Quality Services. Third, there was a
positive correlation the head masters professional ability and the school
commitees participation to the high school quality services. The coefficient of correlation were r.y.1
= 0,683. Second, the was positive correlation between teachers satisfaction with the effectiveness of
classroom management . The coefficient of correlation was r.y.2 = 0,345. Third,
there was a positive correlation the head masters professional ability and the
school commitees participation to the high school quality services. The
coefficient of correlation was r.y.12= 0,1396.
Key words: The high quality
services, the head masters profesional ability and the school committees participation.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Untuk melaksanakan tugas yang
rumit dan banyak tersebut, diperlukan seorang kepala sekolah yang profesional.
Satu hal yang perlu disadari bahwa menjadi kepala sekolah yang profesional
merupakan satu hal yang tidak mudah. Banyak hal yang harus dipahami,
dipelajari, maupun dikuasai, untuk itu diperlukan keahlian kepemimpinan.
Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sekolah yang efektif penuh tanggung
jawab akan mampu melaksanakan tugas kepala sekolah dengan baik dan pada
akhirnya mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya kepemimpinan
yang tidak efektif akan menyebabkan tidak berhasilnya sebagian atau bahkan
tugas kepala sekolah itu sendiri, dan akhirnya menyebabkan tidak tercapainya
sebagian atau seluruh tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah merupakan
personel pendidikan yang memiliki peran besar dalam mencapai keberhasilan
pengelolaan sekolah. Kualitas kepemimpinan kepala sekolah yang didalamnya termasuk
pula kepribadian, keterampilan dalam menangani masalah yang timbul di sekolah,
kemampuan dalam menjalin hubungan antar manusia serta gaya kepemimpinan
situasional sangat menentukan dan memiliki pengaruh yang besar terhadap
kualitas proses belajar mengajar di sekolah. Dalam hal ini keberhasilan kepala
madrasah dalam memimpin madrasah tampak dari apa yang dikerjakannya. Hal ini
penting untuk dikedepankan karena apa yang dikerjakan kepala sekolah melalui
kebijaksanaan yang telah ditetapkan akan dipengaruhi kondisi fisik dan psikis
guru dan karyawan lainnya.
Kepala
sekolah sebagai pimpinan Sekolah memikul tanggung jawab yang amat besar untuk
memenuhi harapan dari berbagai pihak yang terkait. Dengan mengemban tugas pokok
Pendidikan Nasional, maka kepala sekolah dituntut untuk mampu mengarahkan,
mengatur, memberi teladan anak buahnya untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan. Keberhasilan dan ketidakberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan
sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya kepala sekolah mengatur atau mengelola
sekolah atau seluruh potensi sekolah agar berfungsi optimal dalam mendukung
tercapainya tujuan sekolah. Dengan demikian, Kepala sekolah bukan sekedar
pelaksana atas berbagai kebijakan atasan, melainkan sebagai pemimpin
profesional yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan manajemen sekolah
demi tercapainya mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Sebesar 85% dari
masalah perbaikan mutu adalah tanggung jawab manajemen. Kepemimpinan merupakan
salah satu aspek penting dalam pengelolaan sekolah agar mutu sekolah tetap
terjaga dengan baik.
Mutu
pelayanan pendidikan ditentukan oleh sekurang-kurangnya faktor sarana,
prasarana, alat perlengkapan pembelajaran dan faktor guru. Faktor sarana
prasarana dimaksud misalnya ruang belajar dan mebelnya yang memenuhi syarat. Alat
perlengkapan pembelajaran yang digunakan gur seperti media belajar, alat peraga
dan lainnya cukup tersedia. Sedang faktor kepala sekolah dan guru harus
memiliki profesionalisme dan kesejahteraan yang cukup agar tidak berhati
bimbang dalam mengelola sekolah dan mengajar. Apabila sudah terpenuhi, maka
mutu pelayanan pendidikan akan dapat terimplementasikan yang tentunya siswa
akan dapat menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan.
2. Rumusan Masalah
Secara umum
rumusan masalahnya adalah ”Apakah terdapat hubungan antara profesional kepala sekolah
dan peran komite sekolah dengan mutu layanan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
di kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang?”. Rumuskan permasalahan secara khusus sebagai berikut;
1. Apakah terdapat hubungan
antara kemampuan professional kepala sekolah dengan mutu layanan SMA di kecamatan
Tebing Tinggi? 2. Apakah
terdapat hubungan antara peran komite sekolah dengan
mutu layanan SMA di kecamatan Tebing Tinggi? ; dan 3. Apakah terdapat hubungan
antara profesional kepala sekolah dan peran
komite sekolah dengan mutu layanan SMA di kecamatan Tebing Tinggi?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas
tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. untuk mengetahui hubungan kemampuan
profesional kepala sekolah dengan mutu layanan
SMA di Kecamatan Tebing Tinggi; 2. Untuk mengetahui hubungan peran komite sekolah
dengan mutu layanan SMA di Kecamatan Tebing Tinggi; dan 3. Untuk mengetahui mengetahui kemampuan
professional kepala sekolah dan peran komite
sekolah dengan mutu layanan SMA di Kecamatan Tebing Tinggi.
B. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengungkapkan hubungan (korelasi) antara kemampuan professional kepala sekolah dan partisipasi
komite sekolah dengan mutu layanan Sekolah Menengah Atas (SMA). Berpedoman pada tujuan maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah suatu metode yang menggambarkan apa yang dilakukan berdasarkan
fakta-fakta atau kejadian-kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian
diolah menjadi data dan selanjutnya dilakukan suatu analisis sehingga pada
akhirnya dihasilkan suatu kesimpulan
2. Subyek
Penelitian
Subyek penelitian dipilih secara purposive sampling atau
berdasarkan tujuan. Menurut Sukardi
(2004: 64) teknik purposive sampling digunakan untuk menentukan seseorang
menjadi sampel atau tidak yang didasarkan pada tujuan tertentu.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pada
penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, dan dokumentasi.
4. Teknik
Analisis Data
Analisis
terhadap data yang terkumpul berkaitan dengan sistem penerimaan siswa baru
sekolah unggul dilakukan dengan analisis kuanlitatif deskriptif melalui model interaktif yang dikembangkan Milles dan
Huberman (1984: 23).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil penelitian
Hubungan
antara dua variabel bebas yaitu Kemampuan Profesional Kepala Sekolah (X1)
dan Partisipasi Komite (X2) dengan satu variabel terikat yaitu Mutu
Layanan Sekolah (Y) yang dianalisis dengan menggunakan Pearson Product Moment
menghasilkan sejumlah koefisien korelasi yaitu ry.1, ry.2,
dan ry12.
Koefisien korelasi ry.1
adalah 0,683 untuk variabel (X1)
dengan variabel (Y), korelasi kedua variabel menunjukkan hasil yang signifikan.
Akan tetapi Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dalam meningkatkan Mutu
Layanan Sekolah hanya sebesar 46,7%.
Koefisien korelasi ry.2 adalah
0,316 untuk variabel (X2) dengan variabel (Y), korelasi kedua
variabel menunjukkan hasil yang signifikan. Akan tetapi Partisipasi Komite
dalam meningkatkan Mutu Layanan Sekolah hanya sebesar 9,99%.
Koefisien korelasi ry12 adalah 0,5413 untuk variabel
(X1) dan variabel (X2) secara bersama-sama dengan
variabel (Y), korelasi ketiga variabel menunjukkan hasil yang signifikan. Akan
tetapi Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dan Partisipasi Komite secara
bersama-sama dalam meningkatkan Mutu Layanan Sekolah sebesar 8,59%.
Hasil perhitungan masing-masing variabel
bebas tersebut, Kemampuan Profesional Kepala Sekolah yang ditampilkan oleh guru
SMA Negeri Kota Bengkulu dalam menjalankan tugasnya untuk menciptakan Mutu
Layanan Sekolah tidak terlalu besar, bila hasil korelasi hanya 46,7%. Hal ini
berarti, bahwa Mutu Layanan Sekolah tidak selalu tergantung dengan Kemampuan
Profesional Kepala Sekolah. Demikian juga sumbangan Partisipasi Komite terhadap
Mutu Layanan Sekolah hanya sebesar 9,99%, artinya juga bahwa Mutu Layanan
Sekolah tidak selalu tergantung dengan Partisipasi Komite.
Hasil korelasi secara bersama-sama kedua
variabel bebas (X1 dan X2) dengan variabel (Y) adalah r y1.2
= 0,5413. Hasil pengujian koefisien korelasi kedua variabel bebas dengan
variabel terikat adalah signifikan. Dari hasil korelasi, setelah dihitung
korelasi determinasinya diperoleh hasil sebesar 54,13 %. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dan Partisipasi Komite
secara bersama-sama tidak terlalu besar signifikansinya.
Meskipun demikian, sekecil apapun sumbangan Kemampuan Profesional Kepala
Sekolah dan Partisipasi Komite terhadap Mutu Layanan Sekolah tetap diperlukan
dan perlu terus ditingkatkan. Bila dalam kajian penelian yang dilakukan oleh
Sijde dalam Shalahuddin (2005: 106)
dinyatakan bahwa iklim sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian
prestasi belajar siswa dan tingkah laku
siswa, maka dari penelitian ini ternyata iklim sekolah juga mempengaruhi Mutu
Layanan Sekolah walaupun relatif kecil. Dengan demikian maka penciptaan iklim
sekolah yang kondusif menjadi suatu kondisi yang harus terjadi agar siswa dan
guru dapat secara optimal mengembangkan potensi dirinya, sehingga kualitas
pendidikan yang dicita-citakan menjadi suatu kenyataan.Sementara itu dalam
kajian penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2005:94) menyatakan
bahwa Mutu Layanan Sekolah dapat
ditingkatkan dengan cara meningkakan disiplin dan motivasi kerja guru tersebut
dalam mengembangkan program kerjanya. Dengan demikian peningkatan kerja guru antara lain dengan melibatkan guru
dalam membuat suatu keputusan, dibiasakan untuk ikut bertanggung jawab atas
segala bentuk hasil kerjanya, menciptakan iklim kerja yang harmonis,
menghindari perilaku sikap negatif dalam melaksanakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.Menurut hasil penelitian Ruslili (2005: 115) menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara penilaian guru terhadap gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan Mutu
Layanan Sekolah. Dengan demikian, makin tinggi penilaian guru terhadap gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru maka makin tinggi Mutu
Layanan Sekolah.
Dengan
demikian Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dan Partisipasi Komite sangat
berhubungan dengan upaya penciptaan dan pengembangan Mutu Layanan Sekolah,
hubungan tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
D. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan 1. Terdapat
hubungan yang signifikan antara Kemampuan professional Kepala Sekolah dengan
Mutu Layanan Sekolah. Keduanya berjalan dengan
stimultan. Artinya semakin professional Kepala Sekolah maka Mutu Layanan
Sekolah akan semakin Baik dan memuaskan pemakai layanan sekolah; 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara
Partisipasi Komite sekolah dengan Mutu layanan Sekolah. Keduanya berjalan
dengan stimultan. Artinya semakin kondusif partisipasi Komite Sekolah maka Mutu
Layanan Sekolah akan semakin Baik dan memuaskan pemakai layanan sekolah; dan 3. Terdapat hubungan yang
signifikan antara Kemampuan Profesional Kepala sekolah dan Mutu Layanan Sekolah
secara bersama-sama dengan Mutu Layanan Sekolah.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka ada beberapa saran yang
perlu diperhatikan, yaitu 1. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa mutu layanan
sekolah dapat ditingkatkan apabila kemampuan professional kepala sekolah baik.
Disamping itu mutu layanan sekolah juga akan meningkat apabila peranan komite
dalam berpartisipasi membantu pengembangan sekolah memperhatikan kesejahteraan
guru. Hasil penelitian ini mengisyaratkan supaya pimpinan sekolah dan guru
memilki kerjasama dengan komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan yang
berorientasi peningkatan mutu layanan pendidikan; dan 2. Data penelitian memperlihatkan masih banyak profesionalisme
kepala sekolah dan komite sekolah rendah .Hal ini menunjukan bahwa sadar atau
tidak sadar masih banyak kepala sekolah, guru memikisikap yang bertentangan
dengan manfaaf mutu layanan sekolah dan kemampuan professional kepala sekolah
serta peran komite sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang Depdiknas. 2007. Pedoman
Penjaminan Mutu Sekolah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah. www.puskur.net/inc/si/PedSMBI.pdf
Kasan, Tholib. 2003. Teori
dan Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta : Studia Press
Milles,
Mattehew B dan Huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta
: UI Press
Moko, Murdiyat. 1997. IN:
SM - Sekolah Unggul Cetak Pribadi Elitis?. Suara Merdeka. http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata
/1997/03/17 /0076.
Sukardi. 2004. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Sulipan. 2007. Manajemen
Sekolah. TEDC Bandung. http://www.geocities.com/pengembangan_sekolah/kumpulan1.html
Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di
Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. www.depdiknas.go.id/publikasi/
brief/94-95-sis_diknas.htm